Kisah ini dimulai dari awal aku masuk kuliah, belum banyak teman-teman yang aku kenal, kalaupun ada mereka adalah teman-teman semasa SMA yang kebetulan masuk di jurusan yang sama. Masa awal Kuliah adalah masa-masa yang menyenangkan, pengalaman baru tentang dunia kampus, berkenalan dengan teman-teman baru, bahkan tak sedikit yang dapat pacar baru. tetapi tidak dengan ku, masa awal perkuliahan bagiku seperti neraka, aku seakan terjerat dalam ruangan tertutup yang didalamnya terdapat bom-bom yang siap meledak kapan saja tanpa bisa aku melarikan diri. bagaimana tidak, hari pertama masuk kuliah disaat semua mahasiswa baru dikumpulkan dari semua jurusan yang ada aku di tunjuk untuk memperkenalkan diriku dan menghibur seluruh mahasiswa yang ada mulai dari menyanyi, joget sampai berpelukan dengan sesama jenis kulakukan. Alhasil, aku memang berhasil menghibur mereka tetapi rasa malu yang ku rasakan terlalu sulit untuk di ungkapkan dengan kata-kata. tapi aku hanya bisa bersabar, mungkin ini cara Tuhan untuk membuat aku bisa dikenal banyak orang.
Masa awal perkuliahan ketika kami sudah mulai banyak mengenal teman baru sesama jurusan maupun jurusan lain tak sedikit dari mereka yang mulai menumbuhkan perasaan-perasaan cinta. ada yang baru mulai PDKT bahkan adapula yang sudah jadian. ya, termasuk aku. ketika aku duduk disudut kelas disuatu pagi, tiba-tiba ku lihat seorang gadis berkecamata memasuki ruangan kelas, wajahnya tidak terlalu cantik, pipinya tembem dan senyumx begitu manis. entah apa yang merasuki aku waktu itu, perasaan ini tiba-tiba menjadi aneh dan tak tertahankan untuk ingin lebih dekat dengannya. kebetulan dia satu kelas dan se jurusan dengan ku. seperti teman-teman yang lain akupun mulai PDKT dengannya, mencoba mencari tahu segala tentangnya, dan alangkah bahagianya diriku ketika tahu kalau dia sudah tidak punya pacar.
Selama masa PDKT aku cukup dekat dengannya, membuatku tiap pagi semangat berangkat kekampus, hanya saja pada waktu itu aku masih menjalani hubungan Long Distance Relasion (LDR) dengan seseorang dikampungku, ya pacar semasa SMA ku sehingga aku tak berani untuk menyatakan perasaanku kepadanya. hubunganku dengan pacarku memang lagi tidak baik pada waktu itu, mungkin karena jarak kami yang terpisah jauh, sehingga tinggal menghitung hari saja untuk kami berpisah. dan itu pun terjadi tak lama aku putus dengan pacarku. tapi bagiku itu bukanlah masalah, ya mungkin karena saat ini aku telah dekat dengan gadis lain, gadis berkecamata yang selalu membuatku bersemangat, gadis yang membuat perasaanku tak karuan, gadis yang pertama kalinya membuat aku sadar untuk berubah dari prilaku ku yang selama ini salah
Semasa SMA aku sering selingkuh, aku juga seorang perokok dari SMP tapi pertemuanku dengannya membuatku menjadi sadar tentang semua itu. aku ingin tampil baik di depannya, aku ingin bisa membanggakan buatnya, perasaan malu yang pernah ku terima seakan tak terpikirkan lagi olehku, dipikiranku hanya dirinya, aku yakin dengannya aku bisa melalui masa-masa perkuliahan dengan menyenangkan, aku menunggu waktu yang tepat untuk menyatakan semua ini padanya, menyatakan perasaanku padanya, menyatakan betapa besar rasa sayang ini, betapa besar rasa ingin memiliki ini, dan betapa besar harapanku untuk bersamanya. aku telah berubah, aku bukan lagi seorang playboy, aku bukan lagi seorang perokok, aku bisa membuatnya bangga jika bersamaku, aku ingin memperlihatkan ini semua padanya. aku yakin dia akan menerimaku, terlebih perhatian yang dia berikan padaku, senyum manis yang selalu membanggakanku,memberiku semangat, memberiku harapan yang besar, aku hanya perlu waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua ini.
Sampai pada suatu saat, kami mahasiswa baru akan mengikuti latihan dasar kepemimpinan (LDK) di suatu tempat yang indah selama beberapa hari. pikirku inilah saat yang tepat aku mengungkapkn semua yang ku rasakan padanya, disana di tempat yang indah untuk sebuah keindahan aku dan dia pasti akan bersama. ya ini hanya hayalanku. beberapa hari sebelum berangkat aku mendengar kalau dia, gadis impianku, semangatku, pujaanku telah berpacaran dengan teman sekelasku juga. mendengar kabar itu dunia serasa pecah, ingin rasanya kiamat datang secepatnya, temanku yang lain bilang itu hanya kabar burung mencoba unutk menyemangatiku sampai di hari keberangkatan ku pastikan semua tentang kabar itu, dan ternyata memang benar mereka telah berpacaran. sungguh aku tak bisa merasakan apa-apa, ingin rasanya ku berteriak sekeraas-kerasnya, ingin rasanya aku tuk menghilang dari dunia ini, semua harapanku, impianq, khayalanku bersamanya Sirna sudah, bagiku hari itu adalah kiamat, hari itu aku membunuh diriku sendiri, semua perubahan yang kulakukan tak ada gunanya, yang ku dapatkan hanya rasa luka dan kecewa yang takkan pernah ku lupakan selama hidupku, ku tinggalkan semua bersama harapan yang telah pergi dan kembali menjadi diriku yang playboy, perokok, dan melupakannya.
Dalam perjalanan menuju tempat LDK aku berusaha duduk sejauh mungkin darinya, berusaha untuk tidak memandangnya lagi, berusaha mengabaikannya, tak peduli lagi tentangnya, dan mulai menyadarkan diriku dari mimpi ini, senyuman yang manis itu bukan cuma untukku, perhatian yang berharga itu bukan cuma untukku, dan harapan untuk bersamanya bukanlah untukku. tempat indah yang kami tuju bagiku kini telah berubah menjadi neraka yang kejam, tempat dimana hidupku mulai di hancurkan sedikit demi sedikit, beberapa hari disana berarti beberapa hari harus melihatnya bersama orang lain. kenapa orang itu bukan aku, kenapa harus dia, yang memimpikanmu adalah aku, yang merubahku adalah kamu, dan kamu pula yang menghancurkan semua mimpi ini!!! aku terus terbawa oleh perasaan emosional ini, aku ingin melupakannya namun yang ku lakukan seakan selalu ingin menarik perhatiannya, seakan hati kecilku terus memanggilnya dan mengatakan lihat aku, ini aku yang benar-benar menyangimu, ini aku yang mengharapkan mu.
Setahun dua tahun berlalu aku bahkan seperti bermusuhan dengannya, meskipun kami tetap dalam satu kelas namun seakan tak mengenal, diapun sudah putus dari pacarnya namun akupun sudah menjalin hubungan dengan gadis lain yang mungkin adalah hasil dari rasa frustasi dan pelampiasanku. sampai suatu ketika aku membuka facebook dan membaca pesan darinya, pesan yang takkan pernah kulupakan, pesan tentang bagaimana perasaannya sekarang padaku, entah aku harus senang atau marah, namun bagiku itu terlambat semuanya telah terjadi luka ini takkan bisa sembuh dengan pesan itu, hanya saja perasaan ini takkan pernah bisa dibohongi, perasaan itu masih ada namun harapan itu telah aku tinggalkan bersama mimpi-mimpi yang pernah kau hancurkan. sekarang aku tahu betapa besar kamu mencintaiku, aku tahu seberapa sering aku membuatmu kecewa dan terluka karena sikapku kepadamu, tapi kamu tidak pernah tahu betapa besar rasa sayang ku dulu, kamu tidak pernah tahu betapa besar pengorbananku dulu, kamu tidak pernah tahu betapa besar harapan ku dulu, dan kamu tidak pernah tahu betapa besar sakit yang ku rasakan ini....
Sekarang mungkin kamu bukan musuhku lagi, bahkan sekarang kamu adalah orang yang paling bisa mengerti aku, mengerti keadaanku saat ini, tapi kamu bukan pula impianku lagi, aku tak mau berharap lagi dan tak mau memberikan mu harapan, mungkin cinta kita rumit dan tidak biasa, namun sungguh aku tak ingin melihatmu terluka, aku tak ingin melihatmu menangis, karena itu hanya akan menambah luka yang pernah ku dapatkan darimu. terima kasih untuk luka yang kau sematkan dalam hidupku dan terima kasih untuk semua yang kau lakukan untukku saat ini. biarkan Tuhan yang akan menjawab semua pertanyaan tentang kita, biarkan waktu yang akan menjawab tentang arah hubungan ini, karena cinta kita bukanlah cinta biasa....!!!!